Selasa, 11 Februari 2014

PROPOSAL KKN

PROPOSAL
KULIAH KERJA NYATA (KKN) STIT AL-MUSLIHUUN TLOGO TAHUN 2013

I.               LATAR BELAKANG
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk kegiatan mahasiswa yang merupakan cara interaksi mahasiswa dengan masyarakat dan lingkungan sekitarnya, lahir dari animo mahasiswa yang merasa perlu ikut serta dalam proses pembangunan. KKN muncul dari kesadaran bahwa mahasiswa sebagai calon sarjana merupakan salah satu motor penggerak dalam pembangunan nasional, dengan memanfaatkan sebagian waktu belajarnya keluar dari lingkungan kuliah, dan memanfaatkan ilmu yang diperoleh untuk dipraktekkan langsung di lapangan, mengabdi pada masyarakat.
Kegiatan mahasiswa terjun langsung ke lapangan telah ada sejak dahulu, kemudian ditingkatkan lagi pada bulan Februari 1972 dengan adanya anjuran dan dorongan agar mahasiswa lebih berupaya membangun desa dengan cara belajar dan bekerja dalam waktu tertentu, tinggal dan membentuk masyarakat pedesaan, memecahkan persoalan pembangunan pedesaan agar menjadi lebih maju.
Kuliah Kerja Nyata ini merupakan bagian integral dalam proses pendidikan yang merupakan usaha sadar untuk menyiapkan mahasiswa melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan agar mau dan dapat melaksanakan perannya dimasa yang akan datang sesuai dengan yang diharapkan. Dengan demikian, KKN merupakan proses pendidikan untuk mengamalkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni secara melembaga langsung kepada masyarakat dengan tujuan utama membentuk sarjana siap pakai sekaligus membantu proses pembangunan nasional.

II.             LANDASAN PELAKSANAAN
Landasan pelaksanaan KKN STIT Al-Muslihuun adalah sebagai berikut :
1.             Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2.             Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.


III.           TEMA KEGIATAN
KKN STIT Al-Muslihuun tahun 2013 bertemakan : “Pengabdian masyarakat dalam perspektif implementasi pendidikan karakter dan mengaktualisasikan sumber daya untuk pembinaan kehidupan beragama”.

IV.          TUJUAN KEGIATAN
Tujuan KKN STIT Al-Muslihuun adalah sebagai berikut :
1.             Memperdalam pemahaman mahasiswa tentang :
a.       Kegunaan hasil pendidikannya dan problem masyarakat terutama masyarakat pedesaan.
b.      Tanggungjawab sarjana terhadap masyarakat sehingga tumbuh saling pengertian dan saling membutuhkan.
2.             Mendewasakan dan meningkatkan rasa tanggungjawab, mahasiswa dalam hal cara berfikir multidisipliner, memantapkan kecakapannya dan mempertajam penalarannya.
3.             Memberikan latihan-latihan dan pengalaman dalam memecahkan problema kemasyarakatan secara langsung dan praktis, sehingga makin jelas peranan mahasiswa dalam pengembangan masyarakat khususnya masyarakat desa agar potensinya makin berkembang.
4.             Mengintegrasikan mahasiswa dengan  masyarakat, antara lain dengan penyuluhan agama, sehingga agama dapat diamalkan sebagaimana mestinya.
5.             Mengembangkan kualitas akademik ilmiah dengan cakrawala pemikiran yang luas dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.
6.             Meningkatkan kehidupan masyarakat baik fisik maupun non fisik.
 
V.            SASARAN DAN TARGET
Sasaran KKN STIT Al-Muslihuun Tlogo Kanigoro adalah masyarakat dan mahasiswa.


VI.          BIDANG DAN BENTUK KEGIATAN
Bidang dan bentuk kegiatan yang akan dilakukan dalam KKN STIT Al-Muslihuun Tlogo Kanigoro di Desa Maliran Kecamatan Ponggok adalah sebagaimana berikut :
1.      Bidang Pendidikan
a.       Optimalisasi kegiatan madin
2.      Bidang Ajaran Agama
a.       Optimalisasi kegiatan yasinan ibu-ibu dan bapak-bapak
b.      Pembenahan dan penambahan fasilitas ibadah
3.      Bidang Kelembagaan
4.      Bidang Pembangunan Lingkungan
a.       Pengadaan papan informasi
b.      Perbaikan pos kamling

VII.        WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Kegiatan KKN STIT Al-Muslihuun Tlogo Kanigoro dilaksanakan di Kecamatan Ponggok pada tanggal 2 – 23 September 2013.

VIII.      SUSUNAN PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN
Terlampir.

IX.           ANGGARAN
Terlampir.

X.             SUMBER DANA
1.             Bantuan instansi pemerintah
2.             Swadaya masyarakat
3.             Bantuan instansi swasta.
4.             Swadaya anggota KKN.
5.             Subsidi Kemenag
6.             Sumber dana lain yang halal dan tidak mengikat.



XI.           PENUTUP
Demikian proposal ini dibuat sebagai acuan dan bahan pertimbangan berbagai pihak dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah kami programkan. Besar harapan kami agar Bapak/Ibu/Saudara untuk berkenaan memberikan bantuan moril maupun materiil demi terlaksananya kegiatan-kegiatan tersebut. Atas perhatiannya kami haturkan terimakasih teriring do’a semoga Alloh membalas kebaikan dan amal sholih yang telah Bapak/Ibu/Saudara lakukan dengan pahala berlipat ganda. Amin.

                                                                                    Blitar, 26 Agustus 2013
                          Hormat Kami,

Ketua                                                                          Sekretaris


Khoirul Anam                                                           Wiwid Irawati Widodo
NIM :  2011.4.21.03555                                             NIM : 2010.4.21.03457

                       Mengetahui,
Kepala Desa Maliran,                                                  Dosen Pembimbing Lapangan



Sutoyo                                                                        Drs. Imam Muslim

Senin, 03 Februari 2014

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Nama Sekolah             : Madrasah Aliyah Al-Muslihuun Tlogo
Mata Pelajaran            : Akidah Akhlak
Kelas / Semester          : XI IPA / Ganjil
Tahun Pelajaran           : 2013 / 2014
Standart Kompetensi
Kompetensi Dasar
Kompleksitas
Sumber Daya Pendukung
Intake (Potensi Siswa)
Ketuntasan KD (%)
Pendidik
Sarana / Prasarana
Rata - rata
3. Membiasakan Perilaku Terpuji
3.1  Menjelaskan pengertian dan pentingnya akhlak berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan menerima tamu
75
80
75
77.5
75
75
3.2  Mengidentifikasi bentuk akhlak berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan menerima tamu
75
80
70
75
75
75
3.3  Menunjukkan nilai-nilai positif dari akhlak berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan menerima tamu dalam fenomena kehidupan
75
80
70
75
75
75
3.4  Membiasakan akhlak berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan menerima tamu
75
80
70
75
75
75
KKM MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK KELAS XI IPA = 300 : 4 = 75


Keterangan :
-          Pendidik                      : evaluasi terhadap diri sendiri
-          Sarana/prasarana         : alat peraga, media, buku, teks, lingkungan.

Rentang nilai antara 66 – 100 merupakan nilai yang ditentukan oleh sekolah untuk menentukan berapa besar kekuatan masing-masing aspek/komponen.
Rentang Nilai :
86 – 100    = tinggi
76 – 85      = sedang
66 – 75      = rendah

                                                                                                                                                      Blitar,  8 Nopember 2013
Guru Pamong                                                                                                                                Guru PPL


Aniswatul Lailin, S.Ag.                                                                                                               Wiwid Irawati Widodo

Mengetahui,
Kepala Sekolah



Drs. Nuruddin Ibnu Salamun

MEDIA PEMBELAJARAN & PROSES BELAJAR MENGAJAR

MEDIA PEMBELAJARAN DAN PROSES BELAJAR MENGAJAR

Media berasal dari bahasa latin modus artinya tengah/perantara/pengantar. Menurut pakar bahasa Arab berasal dari kata wasil yang berarti mengantar. Dalam pembelajaran diartikan sebagai alat grafis yang digunakan untuk menangkap, memproses garis, grafik dll. Sedangkan pengertian media menurut para ahli adalah sebagai berikut:
1.             Menurut Gerlack dan Ely
Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap.
2.             Menurut AECT (Association for Education and Communication Technologi)
Media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi.
3.             Menurut Fleni
Mediator adalah alat/penyebab yang ikut campur tangan dalam dua pihak (siswa dan materi pelajaran). Secara ringkas media berarti alat yang menyampaikan/ pengantar pesan-pesan pengajaran.
4.             Menurut NEA (National Education Association)
Media adalah benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca, dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar.
5.             Menurut Heilich Robert
Media=medium, yaitu sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Televisi, radio, rekaman, foto-foto merupakan media komunikasi (informasi membutuhkan komunikasi)
6.             Menurut Homijo
Media sebagai bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan/menyebarkan ide/gagasan/pendapat sehingga sampai kepada menerima yang dituju.
7.             Menurut Gague dan Ariggs
Media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pelajaran. Misalnya televise. Media dengan kata lain merupakan komponen sumber belajar/wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.

Istilah media sering dikaitkan dengan teknologi. Teknologi berasal dari bahasa Latin (tekne) tehno yang berarti seni/ilmu.
Teknologi agama yaitu media yang digunakan dalam bidang agama.
Media dalam metode belajar mengajar disebut media penjelas. Media penjelas dapat berupa :
a.              alat pandang dengar
b.             instruksional material
c.              audiovisual communication / alat peraga pandang
d.             education teknologi
e.              alat peraga
f.              media penjelas
g.             media komunikasi

Perkembangan komunikasi dengan kemajuan IPTEK ternyata membuat perkembangan yang sangat pesat, baik dibidang social, budaya maupun pendidikan.
Pendidikan dan pengajaran merupakan masalah kompleks yang mempengaruhi guru.
Guru merupakan komponen pengajaran yang sangat penting dalam dunia pendidikan.
Tugas guru yaitu menyampaikan materi pelajaran kepada siswa melalui interaksi komunikasi.
  
Sejarah komunikasi :
·                Komunikasi awal guru dengan suara jarak dekat.
·                Dengan menggunakan isyarat missal dengan kentongan untuk menunjukkan masuk waktu sholat.
·                Komunikasi tertulis dimulai dengan gambar-gambar dan tanda-tanda yang sederhana atau biasa disebut pictograph/histograph. Dilakukan oleh pendeta mesir.
·                Terus berkembang sampai lahirnya telegraph (percakapan lewat telepon).
·                Terus berkembang sampai bisa mengirim suara lewat kabel (radio) menggunakan frekuensi. Pada tahun 1919 radio muncul.
·                Pada tahun 1930 ditemukan televisi, ada gambar ada suara tetapi masih hitam putih.
·                Tehnologi terus berkembang hingga sekarang ada televise berwarna, hp, computer, ipad dsb.

Perkembangan teknologi sangat berpengaruh terhadap pendidikan dan tingkat pengalaman manusia. Manusia memperoleh pengalaman dari:
1.             Pengalaman dengan kata-kata
Pada tingkat ini kata-kata merupakan alat informasi yang utama. Proses belajar mengajar pada saat ini guru menyampaikan materi kepada siswa cukup dengan kata-kata/verbal.
Kelemahan/keterbatasan : sering menimbulkan kesulitan dalam menyampaikan isi pelajaran kepada siswa.
2.             Pengganti pengalaman nyata
Dalam proses belajar ini murid-murid tidak hanya mempelajari hal-hal yang sekarang. Tetapi juga peristiwa-peristiwa yang telah lampau. Penyampaian materi memerlukan media pengganti.
3.             Pengalaman nyata
Merupakan cara pengajaran yang efektif karena dapat mengikutsertakan semua indra manusia.

Hambatan dalam komunikasi
1.             Verbalisme
Guru menjelaskan dengan lisan/kata-kata (guru bersifat aktif) sehingga hanya terjadi komunikasi satu arah.
2.             Perhatian siswa bercabang
Perhatian siswa tidak terpusat pada informasi yang disampaikan guru.
3.             Kekacauan penafsiran disebabkan oleh perbedaan daya tangkap siswa sehingga bisa terjadi kata-kata sama tetapi diartikan berbeda.
4.             Tidak ada tanggapan siswa terhadap guru, siswa tidak aktif terhadap apa-apa yang disampaikan guru.
5.             Kurang perhatian disebkan metode dan prosedur kurang berfariasi.
6.             Keadaan fisik dan lingkungan yang menganggu, seperti obyek yang terlalu besar atau terlalu kecil atau konsep yang terlalu luas sehingga tanggapan siswa menjadi mengambang.
7.             Sikap pasif anak didik yaitu tidak bergairahnya siswa dalam mengikuti pelajaran karena kesalahan memilih teknik komunikasi.

Proses belajar mengajar sebagai proses komunikasi memegang peranan penting. Agar komunikasi antara guru dan siswa berlangsung baik, informasi yang disampaikan dapat diterima siswa maka guru perlu menggunakan media pembelajaran.

Menurut Berllo digambarkan sebagai berikut:
Guru                mengirim            pesan               siswa             komunikasi berjalan
sebagai sensor pengirim                                  sebagai penerima
Komunikasi berjalan baik jika pesan yang disampaikan mendapat umpan balik/tanggapan/pertanyaan dari siswa.

Dalam konsep teknologi pendidikan tugas media bukan hanya mengkomunikasikan hubungan antara pengajar dan yang diajar namun lebih dari itu merupakan bagian integral yang baik antara satu dengan yang lain.
AEST mengemukakan bahwa komunikasi media (audio visual) telah mensintesiskan konsep-konsep komunikasi, system, unsur-unsur dalam suatu system serta konsep teori belajar.

Fungsi dan manfaat media
Ada dua unsur yang penting, yaitu :
1.             Metode pembelajaran.
2.             Media  pembelajaran.
Keduanya unsur tersebut saling berkaitan.
Pemilihan salah satu metode mengajar akan mempengaruhi media yang digunakan. Oleh sebab itu harus memperhatikan :
a.              Tujuan pembelajaran
b.             Tugas dan respon yang diharapkan dikuasai siswa
c.              Konteks pembelajaran
d.             Karakter siswa

Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengarui iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.

Fungsi media menurut para ahli :
1.             H. Malik
Mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsanagan kegiatan belajar bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Disamping itu dapat membantu siswa dalam pemahaman menyajikan data yang menarik dan terpercaya memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi. 
2.             Yunus (at-tarbiyah wa taklim)
Mengungkapkan bahwa media pengajaran paling besar pengaruhnya bagi indra dan lebih dapat menjamin pemahaman. Orang yang mendengar saja tidaklah sama tingkat pemahamanya dan lamanya bertahan apa yang dipahaminya dengan mereka  yang melihat dan mendengarnya.
3.             Ibrohim
Menjelaskan betapa pentingnya media pengajaran karena media pengajaran membawa dan membangkitkan rasa senang dan gembira bagi siswa dan memperbaharui semangat mereka kemudian membantu memantapkan pengetahuan pada benak siswa serta menghidupkan pengajaran.
4.             Levie dan Leynes,
Ada 4 fungsi pengajaran khususnya dalam media visual, antara lain :
1.             Fungsi atensi :
Merupakan inti menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks pelajaran.
2.             Fungsi afektif :
Dapat dilihat dari kenikmatan siswa ketika belajar ataumembacateks yang bergambar dapat merubah emosi dan sikap siswa.
3.             Fungsi kognitif :
Terlihat dari temuan-temuan penelitian bahwa gambar visual memperlancar pencapainya tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
4.             Fungsi kompensatoris :
Terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca, untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
Dengan kata lain fungsi media pengajaran adalah untuk mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dalam teks atau secara verbal.
5.             Kemp dan Dayton :
Media pengajaran dapat memenuhi 3 fungsi utama apabila media itu digunakan, baik untuk perorangan, kelompok atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya yaitu :
1.             Memotivasi minat atau tindakan
Media pengajaran dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan fungsi ini adalah melakukan minat dan merangsang para siswa untuk bertindak.
2.             Menyajikan informasi
Media pengajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi dihadapan sekelompok siswa. Isi dan bentuk penyajian bersifat sangat umum. Berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan atau pengetahuan latar belakang
3.             Memberi instruksi
Untuk tujuan intruksi maka informasi yang terdapat dalam media  itu harus melibatkan siswa, baik dalam mental maupun aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi dengan baik.
Manfaaat media pembelajaran Menurut Kemp dan Dayton :
1.             Penyampaian pengajaran menjadi lebih baku, artinya setiap siswa yang melihat atau mendengar penyajian melalui media menerima pesan yang sama terhindar dari penafsiran yang berbeda.
2.             Pengajaran bisa lebih menarik. Media dapat diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan membuat siswa tetap terjaga perhatiannya.
3.             Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam partisipasi siswa, umpan balik dan penguatan.
4.             Lama waktu pengajaran yang diperlukan dapat dipersingkat karena kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan pesan-pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak.
5.             Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilamana integrasi kata dan gambar sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen- elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisir dengan baik, spesifik dan jelas.
6.             Pengajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan terutama jika media pengajaran dirancang untuk penggunaan secara individu.
7.             Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.
8.             Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif. Beban guru untuk penjelasan yang berulang-ulang mengenai isi pelajaran dapat dikurangi sehingga dapat memusatkan perhatian kepada aspek penting lain dalam proses belajar mengajar.

6.             Menurut DALE
Mengemukakan bahwa bahan-bahan audio visual dapat memberikan banyak manfaat asalkan guru dapat berperan aktif dalam proses belajar mengajar.
Manfaat media pelajaran menurut Dale antara lain:
a.              Meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam kelas.
b.             Memberikan perubahan signifikan dalam tingkah laku siswa.
c.              Menunjukan antara mata pelajaran dan minat siswa dengan meningkatnya motivasi belajar siswa.
d.             Membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar siswa.
e.              Membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kemampuan siswa .
f.              Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan jalan melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang mengakibatkan meningkatnya hasil belajar.
g.             Memberikan umpan balik yang diperlukan yang dapat membantu siswa menemukan seberapa banyak yang telah mereka pelajari.
h.             Melengkapi pengalaman yang banyak konsep-konsep yang bermakna dapat dikembangkan.
i.               Memperluas wawasan dan pengalaman siswa yang mencerminkan pembelajaran non verbalistik dan membuat generalisasi yang tepat.
j.               Meyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran yang siswa butuhkan.

7.             Manfaaat Media Pengajaran Menurut Sudjana dan Rifai
1.             Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2.             Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa.
3.             Metode pengajaran akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak bosan serta meringankan guru.
4.             Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan guru tapi juga ada aktivitas- aktivitas lain (mengamati, mendemontrasikan).

8.             Manfaat media pengajaran menurut H. Malik
1.             Meletakkan dasar-dasar yang kongkrit untuk berfikir oleh karena itu mengurangi ferbalisme.
2.             Memperbesar perhatian siswa.
3.             Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar oleh karena itu membuat pelajaran yang lebih mantap.
4.             Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa.
5.             Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinu terutama melalui gambar hidup.
6.             Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa siswa.
7.             Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain dan membantu efisiensi dan keragaman yang banyak dalam belajar.

Nilai dari pada media pengajaran (nilai praktis)
Nilai praktis nilai pengajaran, antara lain :
1.             Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa.
2.             Media dapat mengatasi ruang kelas.
Contoh : menerangkan hal yang luas cukup dengan media.
3.             Media memungkinkan adanya interaksi langsung antar siswa dengan lingkungan.
4.             Media menghasilkan keseragaman pengamatan, satu tayangan dilihat bersama.
5.             Media dapat menambah konsep dasar yang benar, kongkrit dan realistis.
6.             Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru.
7.             Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang belajar siswa.
8.             Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari suatu yang kongkrit sampai abstrak.

Makna media pengajaran
Media pengajaran mempunyai arti tersendiri bagi guru yang memakainya sehingga membantu siswa memproses kesan-kesan yang disampaikan.
Makna media pengajaran antara lain :
1.             Memperjelas pokok bahasan yang disampaikan guru.
2.             Membantu guru memimpin diskusi atau dialog.
3.             Membantu meringankan peranan guru.
4.             Merangsang siswa mengadakan dialog dengan dirinya sendiri (internal dialog).
5.             Mendorong siswa aktif belajar.
6.             Memudahkan guru dalam menangani masalah ruang, tempat dan waktu.
7.             Memberi pengalaman nyata pada siswa.
8.             Memberi perangsang pengalaman dan pengamatan yang sama kepada seluruh siswa.

Ciri media pembelajaran
1.             Fixative property/ciri fixative
Ciri ini menggambarkan media merekam, menyampaikan, menyimpan, melestarikan dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek.
2.             Manipulative property/ciri manipulative
Ciri ini maksudnya adalah trasformasi kejadian dalam waktu lama dapat disajikan pada siswa dalam waktu yang relative singkat.
3.             Distributive property/ciri distributive
Ciri ini menjelaskan bahwa kejadian ditransformasikan melalui ruang dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah siswa dengan stimulus pengalaman yang relative sama mengenai kejadian itu.

Klasifikasi dan pemilihan media pembelajaran
1.             Menurut Rudi Bretz
Mengklasifikasikan fungsi media pada 3 unsur pokok :
a.              Suara
Contoh : radio, dan tape recorder
b.             Visual
Contoh : Televisi dan Vidio Kaset
c.              Gerak
Contoh : wayang
2.             Menurut Umar Hamalik
Membagi 4 klasifikasi media pembelajaran:
a.              Alat-alat visual yang dapat dilihat.
b.             Alat-alat yang bersigat auditif (hanya bisa didengar).
c.              Alat-alat yang bisa dilihat dan didengar (3 dimensi).
d.             Dramatisasi bermain peran, sandiwara, sosio drama, wayang orang, ketoprak. 
3.             Menurut Dick and Cerey
a.              Kesediaan sumber tempat.
b.             Apakah untuk membeli atau diproduksi sendiri telah tersedia dananya teaganya dan fasilitasnya.
c.              Faktor menyangkut keluwesan, kepraktisan, dan ketahanan.
d.             Efektivitas dan evisiensi biaya. Harganya murah dan hemat.
e.              Ketepatan dalam tujuan pengajaran artinya memilih media berdasarkan tujuan.
f.              Dukungan terhadap isi bahan pengajaran.
g.             Kemudahan memperoleh media.
h.             Keterampilan guru dalam menggunakannya.
i.               Tersedia waktu untuk menggunakannya.
j.               Sesuai dengan taraf berfikir siswa agar mudah dipahami. 
4.             Menurut Arif F Sukadi
1.             Apakah tujuan media pembelajaran relefan dengan yang dipakai.
2.             Apakah sumber informasi mengenal dengan materi yang bersangkutan.
3.             Apakah perlu dibentuk team untuk menggunakan media tersebut.
4.             Apakah media tersebut tersedia di pasar yang telah digalidasi.

5.             Apakah tersedia format yang sudah dibakukan.